OELAMASI, VIKTORY NEWS - Para petani Kabupaten Kupang hanya mengelola 9.000 hektare (ha) dari 18.000 ha hingga 19.000 ha luas lahan sawah produksi yang ada di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Berkurangnya luas lahan itu akibat tergerus banjir saat badai seroja.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kupang Amin Juariah mengatakan hal itu di Oelamasi, Kabupaten Kupang, Kamis (26/1/2022).
Baca Juga: Bantuan PKH Tahun Ini Sasar 11.447 Keluarga di Kota Kupang
Menurutnya, pada tahun 2019, dalam program Upaya Khusus (Upsus), Kabupaten Kupang masuk dalam urutan tiga luas lahan sawah produksi di NTT.
Selain luas lahan, pengelolaan sawah produksi di Kabupaten Kupang juga terkendala pupuk.
Stok pupuk bersubsidi masih sangat kurang. Sementara untuk mendapatkan pupuk non subsidi para petani harus membeli dengan harga Rp15.000 per kilogram.
Padahal, sebelumnya para petani mendapatkan pupuk dengan harga Rp3.500 per kilogram.
Artikel Terkait
Lahan Sawah Bena masih Aman dari Luapan Sungai Fatumuti
Pebaikan Bendungan Kambaniru Belum Rampung, Lahan Sawah Petani Ditanami Jagung