JAKARTA,VICTORYNEWS- Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kesekian kali mengunjungi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kehadiran Presiden ini memiliki makna penting sebagai wujud perhatian baik dan pemikiran maju agar NTT semakin bergerak dinamis.
Hal itu dikatakan Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Jawa Tengah, RES Fobia kepada victorynews.id, Rabu (23/3/2022).
Terkait kunjungan Presiden Jokowi di NTT pada 23 - 24 Maret 2022, kata RES Fobia, ada lima urusan penting yang patut disimak.
Pertama, urusan tanggung jawab kerja sama antara pusat dan daerah. Presiden ingin mengetahui secara langsung tentang efektifitas prinsip kerja keindonesiaan, tepatnya tentang pemenuhan tujuan nasional Indonesia di daerah.
Baca Juga: Triwulan Pertama Tahun 2022, Pemkab Ende Sudah Salurkan Rp 13 Miliar Dana Desa
"Karena Presiden berkunjung ke daerah perbatasan dan yang dekat dengan perbatasan negara, maka laporan pemerintah daerah akan dikonfirmasi dalam hubungan dengan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," ujar Alumnus Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta ini.
Kedua, urusan geopolitik dan geostrategi. Peresmian Kampus Politeknik Pertahanan Ben Mboi di Kabupaten Belu, tidak sekadar menandai suatu cara berada pada sektor pendidikan.
Secara khusus, kehadiran Kampus Politeknik Pertahanan di perbatasan negara itu, merupakan refleksi pengembangan sumber daya manusia dalam konteks geopolitik dan geostrategi Indonesia pada wilayah berpotensi maju, dalam hal ini NTT sebagai Provinsi Kepulauan.
Baca Juga: INACRAFT Kembali Digelar, Presiden: Cintai Produk Kerajinan Dalam Negeri
"Wilayah NTT, khususnya Timor Barat, berbatasan darat, laut, dan udara dengan Timor Leste yang punya kedaulatan sendiri. Sementara itu, di selatan, provinsi NTT berbatasan laut dan udara dengan Australia yang juga memiliki kedaulatan sendiri dan kemakmuran terukur."
"Hal ini bukan hanya berdampak pada urgensi perhatian perintah pusat, tetapi juga kesadaran eksistensial masyarakat untuk terus saling mendukung dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam hal inilah visi dan misi Politeknik Pertahanan itu penting adanya, terutama untuk pengembangan sumber daya manusia yang nasionalistik dan kuat dalam pengembangan teknologi," tandas Alumnus Graduate School of Policy Studies – Kwansei Gakuin University – Japan ini.
Ketiga, urusan gizi dan kesehatan masyarakat. Sebagian besar kabupaten dan kota di NTT masih bermasalah dengan stunting.
Baca Juga: Pemkab Nagekeo NTT Harus Ketat Awasi Penyaluran Minyak Goreng Subsidi
Khususnya Kabupaten Timor Tengah Selatan urusan penanganan stunting ini diperparah dengan angka kemiskinan ekstrem yang tinggi.
Artikel Terkait
Cerita Stunting dari Kota Soe di TTS, Jelang Kunjungan Presiden Jokowi
Danrem 161 Wira Sakti Kupang Pimpin Apel Gelar Pasukan Kunjungan Presiden di NTT
Kunjungan Presiden Jokowi di Atambua, Belu Tamu VIP Jalani Tes PCR
Jelang Kunjungan Presiden Jokowi ke TTS, Bupati dan Dewan Tidak Akur