KALABAHI, VICTORY NEWS - Kecamatan Pureman, Kabupaten Alor, NTT sebagai wilayah yang berbatasan laut langsung dengan Timor Leste. Namun, daerah ini belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah.
Kecamatan Pureman, yang juga kampung asal Bupati Alor ini memiliki empat desa yaitu Desa Kailesa, Langkuru Utara, Langkuru dan Purnama sebagai pusat ibukota kecamatan.
Selain listrik, daerah ini juga belum memiliki akses transportasi darat yang memadai karena kondisi wilayah yang terjal. Warga ke kota Kalabahi juga bisa memilih akses laut walaupun sangat beresiko.
Baca Juga: Datangi Kantor Bupati Alor, Serikat Mahasiswa Tatakata Tuntut Bangun Listrik dan Jalan di Pureman
Serikat Mahasiswa Tataka (Semata) Cabang Kalabahi sebagai perkumpulan mahasiswa asal Pureman dan Alor Timur kemudian mendatangi Kantor PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kalabahi beberapa waktu lalu. Bersama Kepala Desa Langkuru Utara, mereka menuntut agar PT. PLN (Persero) membangun jaringan listrik di Kecamatan Pureman.
Wilayah ini sudah dialiri listrik Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), namun penggunaannya tidak maksimalkan dan membebani warga setempat. PLTA sendiri sudah rusak akibat diterjang badai Seroja April 2021.
Ketua Semata Cabang Kalabahi Yanse D. Keden mengatakan, kedatangan mereka ke PLN Kalabahi untuk meminta perhatian serius PLN membangun jaringan listrik di Pureman.
Baca Juga: Pratu Wilson Sempat Pulang Dua Kali ke Kupang Sebelum Gugur di Papua
Dia mengatakan, permintaan listrik ini sesuai "Program Indonesia Terang" dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apalagi, Kecamatan Pureman berbatasan laut langsung dengan Timor Leste sebagai wajah NKRI.
"Untuk itu kami sangat berharap sekali bapak manager PLN Kalabahi bisa programkan tarik listrik masuk di kampung kami, Pureman. Sudah lama kami hidup dalam kegelapan,” ujarnya.
Yanse mengatakan, sebelumnya pemerintah telah membangun PLTA di Desa Purnama, Desa Langkuru Utara melalui program Dana Desa tahun anggaran 2020 dan PLTS di Desa Langkuru tahun 2021, sedangkan Kailesa belum ada listrik.
Baca Juga: Gugur di Papua, Praka Wilson Anderson Here Sempat Ingin Perkanalkan Calon Istri Kepada Keluarga
Ia mengatakan, PLTA tidak maksimal dan efektif karena biaya yang besar listrik dan tidak dapat mempunyai daya yang besar dan stabil dan rusak akibat badai seroja April 2021.
Manager PLN ULP Kalabahi Melianus Tefu, mengatakan grand design PLN untuk listrik untuk empat desa di Kecamatan Pureman sudah ada di PLN sehingga ada perencanaan proses pemasangan jaringan listrik.
Dia mengatakan, saat ini menunggu persetujuan anggaran dari PLN Pusat di Jakarta. Ia mengaku, usulan pembangunannya sudah masuk bersama 28 desa untuk dikerjakan tahun 2022 atau tahun 2023.
"Kita menunggu persetujuan anggaran dari pusat. Kalau sudah setuju maka kita sudah bisa langsung kerjakan,” katanya.