ATAMBUA, VICTORYNEWS - Keluhan warga Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, NTT atas 25 hektare lebih lahan persawahanya telantar terjawab sudah.
Lahan sawah dan lahan tanaman hortikultura yang dua tahun terakhir ini telantar akibat saluran irigasi Maubusa rusak diterjang banjir dan Badai Seroja.
Baca Juga: Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng, Mulai Berlaku 28 April
Namun saat ini keluhan warga itu bisa terjawab sebab pembangunan tembok penahan permanen di lokasi irigasi sedang berjalan.
Selain itu, saluran utama irigasi Maubusa menuju persawahan Asumanu sedang dikerjakan.
Hal ini dikatakan Kepala Balai Sungai Wilayah Nusa Tenggara II Agus Sosiawan melalui pesan WhatsApp, Jumat (22/4/2022).
Baca Juga: Frans Lebu Raya Dipatenkan Jadi Nama Jalan di Kota Kupang, Ini Kata Adinda Lebu Raya
"Saat ini sedang dikerjakan," tegasnya membantah berbagai informasi miring terkat lambatnya penanganan irigasi di wilayah itu.
Sementara Kasatker Balai Sungai Wilayah Nusa Tenggara II Hendra mengatakan pihak PT Moderen melakukan kontrak kerja untuk membangun tembok penahan permanen di lokasi irigasi pada Maret 2022.
"Tembok penahan permanen akan dikerjakan hingga Desember 2022. Sehingga tidak benar klaim pihak WIKA bahwa proyek tembok akan PHO pada Juni 2022," ujar Hendra.
Baca Juga: PEKA PM NTT Himpun dan Latih Perempuan Putus Sekolah di Kabupaten Kupang
Menurut Hendra, pihaknya membangun tembok penahan permanen di lokasi irigasi tersebut sepanjang 1 Kilometer lebih sesuai anggaran yang disediakan.
Diberitakan sebelumnya, ada keterlambatan pembangunan tembok penahan permanen sehingga membuat Bupati Belu dr Agus Taolin, ingin ke Kupang untuk berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Timur II supaya mendatangkan PT Moderen ke Belu.
Baca Juga: Usaid Konsen Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Lembata
Artikel Terkait
Deputi Yanlik Kemenpan RB Minta Mall Perizinan Belu Perlu Dimaksimalkan
Perekrutan Tenaga Kontrak Tidak Adil, Warga Demo Bupati dan DPRD Belu NTT
Jalan Nasional di Kabupaten Belu Putus Total, Warga Perbatasan RI-Timor Leste Terisolasi
Longsor Akibat Hujan Lebat, Akses ke Lamaknen Selatan Belu Terputus