ATAMBUA, VICTORY NEWS-Ketua GMNI Cabang Belu, NTT Hendrianus A Modok meminta Pemerintah Kabupaten Belu untuk merelokasi pedagang ikan dan daging dari Pasar Baru Atambua ke Pasar Lolowa.
Pasalnya, penjual ikan dan daging di Pasar Belu yang kurang beraturan menimbulkan bau busuk di dalam pasar tersebut.
Hal tersebut disampaikan ketua GMNI Cabang Belu dalam diskusi satu tahun kepemimpinan Bupati-Wakil Bupati Belu, dr Agus Taolin-Aloysius Haleserens, Sabtu (23/4/2022).
Baca Juga: Pekan Ini, Berkas Perkara Randi Badjideh Dilimpahkan ke Pengadilan
Ketua GMNI Cabang Belu, NTT Hendrianus A Modok, menyoroti program kesehatan Pemkab Belu. Menurutnya, masyarakat Belu, khususnya Atambua tidak akan bisa sehat dengan kotornya pasar baru akibat sampah dari penjual ikan dan daging.
"Mana bisa masyarakat Belu, sehat, kalau pusat ekonomi masyarakat yakni pasar Baru Atambua tidak terurus. Sementara program utama bupati Belu dr Agus Taolin-Aloysius Haleserens adalah kesehatan," tandasnya.
Ia menilai bupati dan wakil bupati maupun kadis lingkungan hidup Belu tidak mampu menata pasar Baru maupun para penjual ikan dan daging. Pemerintah, kata dia, menghendaki masyarakat Belu sehat, tetapi pemerintah tidak mampu menjaga kebersihan pasar.
Baca Juga: Ketua Majelis Sinode GMIT Minta Gereja Harus jadi Tempat Perlindungan Jemaat
Untuk itu, ia meminta Pemkab Belu memindahkan para penjual ikan maupun daging ke Pasar Lolowa. Sebab di Pasar tersebut telah dibangun fasilitas yang baik namun hanya difungsikan pada hari Sabtu sampai Minggu saja.
"Pembangunan fasilitas pasar di Lolowa dengan anggaran besar harus difungsikan penjual. Jadi Pemkab Belu harus bisa dan maksimal dalam menata penjual ikan dan daging. Sebab pimpinan wilayah memiliki kuasa untuk atasi persoalan krusial ini," tutup dia.***
Artikel Terkait
Deputi Yanlik Kemenpan RB Minta Mall Perizinan Belu Perlu Dimaksimalkan
Perekrutan Tenaga Kontrak Tidak Adil, Warga Demo Bupati dan DPRD Belu NTT
Jalan Nasional di Kabupaten Belu Putus Total, Warga Perbatasan RI-Timor Leste Terisolasi
Longsor Akibat Hujan Lebat, Akses ke Lamaknen Selatan Belu Terputus
Puluhan Hektare Sawah di Belu Akan Kembali Diolah Setelah Dua Tahun Telantar
Dua Pelaku UMKM di Atambua Belu Ketiban Rezeki