ATAMBUA, VICTORY NEWS - Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 tingkat Kabupaten Belu, NTT resmi dimulai di Kelurahan Tulamalae, Kecamatan Kecamatan Atambua Barat Rabu (18/5/2022). Dalam pencanangan itu terdapat 150 anak sekolah dan 200 balita sebanyak 200 orang yang sedang mengikuti mengikuti posyandu.
Kepala Dinas Kesehatan Belu drg Ansila Eka Mutty BIAN pada tahun ini sebagai upaya percepatan mengejar imunisasi lengkap anak karena selama pandemi dua tahun belakangan imunisasi anak menurun.
Mantan Sekretaris BKKBN Kabupaten Belu ini menginformasikan data sementara untuk kabupaten Belu, anak-anak yang harus diimunisasi sebanyak 47.230 orang.
Baca Juga: Bupati Matim Resmikan Pencanangan BIAN
"Jadi Dinkes Belu sedang berupaya keras bersama 17 puskesmas maupun stakeholder lain untuk mencapai sasaran imunisasi ini," ujarnya.
Dia mengatakan, imunisasi di Belu sudah dilakukan sejak 6 Mei 2022 lalu. Alasannya, dalam bulan Mei ini banyak hari libur sehingga perlu dilakukan awal untuk mengejar ketertinggalan.
"Dalam pencanangan BIAN ini terdapat dua imunisasi yakni imunisaai kejar dan tambahan. Khusus imunisasi tambahan yakni MR (Campak-Rubela) yang diwajibkan bagi anak usia 9 bulan hingga 12 tahun. Sedangkan imunisasi kejar dilakukan bagi anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap tanpa memandang usia.
"Contoh ada anak yang belum menerima imunisasi saat lahir maka saat ini bisa menerimanya. Karena mereka lahir saat pandemi covid-19. Begitu juga imunisasi polio bisa diberikan saat pencanangan BIAN ini," katanya.
Baca Juga: Breaking News! Polres Belu Tahan 5 Tersangka Kasus Korupsi Sanitasi
Dia mengatakan, setelah memulai BIAN pada 6 Mei lalu, Dinkes Belu telah melakukan imunisasi Campak Rubela pada 4025 anak, imunisasi DPT, HE, HIB 125 orang, oral Polio 16 orang dan polio suntik 7 orang.
"Dinkes Belu mencuri star dan tidak menunggu pencanangan BIAN karena takut tidak terkejar. Karena sasaran imunisasi anak di Belu banyak yakni 47.230 orang. Apalagi pernah ditemukan 1 kasus difteri di Halilulik dan belakangan diperiksa hasilnya sudah negatif," jelas drg Ansila.
Bupati Belu dr Agus Taolin, pada kesempatan itu mengatakan pencanangan BIAN tingkat Kabupaten Belu sebagai cara mencegah berbagai penyakit baik difteri, polio, tetanus, hepatitis, campak dan lainnya.
Baca Juga: IAKN Kupang Latih Ansambel Musik Modern dan Tradisional di Belu
Ia juga meminta ibu-ibu untuk tidak membawa anak mereka yang sementara sakit untuk tidak disertakan dalam pencanangan BIAN itu. Karena imunisasi dibuka layanan pada tiap Puskesmas dan masyarakat boleh membawa anak mereka untuk mendapat pelayanan di tiap Puskesmas.
'Karena nanti ada apa-apa yang disalahkan adalah imunisasi/vaksin yang telah disuntikan pada anak itu padahal lagi sakit. Selaku bupati Belu, saya mengajak masyarakat untuk mendukung pemerintah supaya bersama-sama cegah penyakit mematikan dan kecacatan pada anak-anak kita," katanya.
Artikel Terkait
Penasehat Hukum Randi Badjideh: Dakwaan JPU Palsu dan Dipaksakan
Esensi Praperadilan Ira Ua, Ahli Pidana Polda NTT : Jangan Sampai ada Pelanggaran HAM
Kasus Astri dan Lael, Mikael Feka: Di belakang Penyidik Polda NTT Ada Hak Asasi Korban yang Diperjuangkan