Camat Ende Selatan Usulkan Makam Ibu Mertua Bung Karno jadi Destinasi Wisata Sejarah dan Religi

ENDE, VICTORY NEWS - Camat Ende Selatan, Kabupaten Ende, NTT, H Gadir Dean, mengusulkan kepada Pemkab Ende melalui Dinas Pariwisata agar makam Ibu Amsi, ibu mertua Presider Soekarno (Bung Karno), sebagai salah satu destinasi wisata sejarah dan religi di Kabupaten Ende.

Kehadiran Ibu Amsi, tidak terlepas dari sejarah bangsa dan tokoh Proklamator Bangsa Indonesia Bung Karno.

"Sebagai kepala wilayah di Kecamatan Ende Selatan, saya mengusulkan kepada Pemerintah melalui Dinas Pariwisata, agar menetapkan makam Ibu Amsi sebai salah satu destinasi wisata sejarah dan religi di kabupaten Ende," katanya.

Baca Juga: Camat Ende Selatan Siap Benahi Lokasi Pasar Mbongawani dan Makam Mertua Bung Karno 

Dia mengatakan, ini sebagai penghormatan atas jasa-jasa Ibu Amsi yang terus memberikan dorongan dan mendampingi perjuangan Bung Karno selama masa pengasingan di kabupaten Ende.

Sejak direnovasi tahun 2010 lalu oleh Pemkab Ende, lanjut Camat H. Gadir Dean, makam Ibu mertua Bung Karno, menjadi salah satu lokasi bersejarah yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Selama ini kegiatan parade kebangsaan memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni 2022, makam Ibu Amsi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan tersebut. Ini bagian dari sejarah yang harus kita kedepankan. Apalagi ada pertalian darah dengan masyarakat Sunda, dimana Ibu Ansi sendiri berasal dari Sunda. Jika ditata secara baik pasti akan membawa dampak positif bagi Kabupaten Ende," sebut H. Gadir Dean.

Baca Juga: Hadir di Ende, Presiden Jokowi Akan Kunjungi Pasar Mbongawani, Taman dan Rumah Pengasingan Bung Karno

Camat H. Gadir Dean juga menyampaikan dukungannya kepada Bupati Ende, H. Djafar Achmad, yang akan menetapkan konsep wisata sejarah di Kabupaten Ende.

"Pada prinsipnya kita sangat mendukung kebijakan Bupati Ende, H. Djafar Achmad yang akan menetapkan konsep wisata sejarah di Kabupaten Ende. Langkah ini sebagai salah satu terobosan besar dimana banyak situs bersejarah yang menjadi bagian dari perjalanan bangsa ada di kabupaten Ende," katanya.

Dia mengatakan, tidak itu saja, Kabupaten Ende juga menjadi pusat pemerintahan di Pulau Flores. Jika dipadukan dengan sejarah lokal yang ada dan kemajemukan yang kita miliki, akan mengjasilkan hal yang sabgat luar biasa.

"Ini juga bisa menjadi informasi dan catatan penting bagi generasi penerus untuk mengetahui sejarah perjuangan dan sejarah perjalanan Kabupaten Ende," tutup H. Gadir Dean. ***