BAJAWA, VICTORY NEWS-Kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi ke Kabupaten Ngada usai memimpin apel Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 lalu menyisakan banyak kenangan.
Rasa haru, bangga, senang dan bahagia tercampur baur dalam benak masyarakat Kota Bajawa dan Kabupaten Ngada. Sebab sejak Indonesia merdeka, Jokowi merupakan Presiden Pertama yang menginjakkan kaki di negeri Ja'i dan istana Bambu ini.
Di tengah hingar-bingar dan hiruk pikuk euforia kunjungan Presiden Jokowi ke Kabupaten Ngada, ada satu sosok yang tidak boleh diabaikan apalagi dilupakan.
Dia adalah sosok yang (Mungkin) paling bahagia dan bangga atas kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi ke negeri lautan pucuk labu itu.
Baca Juga: Cegah Banjir, Bupati Sabu Raijua Minta Masyarakat Tanam Bambu di Kali Depe
Dia adalah Mama Monika Ngadha (76), pengrajin tenun asal Desa Bomari, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT.
Kepada victorynews.id, yang ditemui di kediamannya, Kamis (9/6/2022), di Kota Bajawa, Mama Monika menyampaikan rasa bangga, bahagia dan haru.
Sebab, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi memakai kain tenun khas Kabupaten Ngada hasil karya Mama Monika saat mengunjungi Kampus Bambu Turetogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Provinsi NTT.
"Saya tidak menyangka Bapak Presiden dan Ibu Iriana pakai hasil tenunan karya tangan saya. Saya sangat bangga, bahagia dan terharu," ungkapnya.
Mama Monika mengatakan, Pakaian adat khas Ngada yang dikenakan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi memiliki dua warna, yakni biru dan merah. Proses pewarnaan benang dilakukan secara alamiah, memanfaatkan bahan tumbuhan dari alam.
Artikel Terkait
Jokowi Tiba di Sumba Timur, Yeni Mira : Saya Bangga Jadi Orang Pertama yang Disalami Jokowi
Hari Ketiga Kunjungi Provinsi NTT, Presiden Jokowi Tiba di Kota Waingapu, Sumba Timur
Tiba di Sumba Timur, Presiden Jokowi Dikalungi Kain Sumba Timur Terbaik
Warga Ngada, NTT Sambut Presiden Jokowi dari Naik ke atas Atap Rumah Hingga Berlutut di Jalanan
Panen Sorgum di Sumba Timur, Presiden Jokowi : Kita Perlu Alternatif Bahan Pangan