KUPANG, VICTORYNEWS-Dinas Peternakan Provinsi NTT sedang mengupayakan status wabah rabies di Pulau Flores turun menjadi endemik.
Upaya menurunkan status wabah rabies di Pulau Flores menjadi endemik dilakukan dengan melakukan vaksinasi rabies ternak anjing dimulai dari Kabupaten Manggarai Barat.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi NTT Melky Angsar mengatakan untuk menurunkan status dari wabah ke endemik maka perlu dilakukan vaksinasi.
Baca Juga: BMKG Ingin Tanpa Korban Jiwa dan Kerusakan Jika Terjadi Gempa dan Tsunami
"Vaksinasi ini untuk memberikan kekebalan pada kelompok dengan target 70 persen yang sudah divaksin," ujar Melky kepada victorynews.id, Sabtu (18/6/2022).
Ia menjelaskan 78.000 dosis yang ada saat ini diprioritaskan untuk Manggarai Barat karena gelaran G20 kemudian sisanya akan dilanjutkan ke delapan kabupaten lainnya.
Ia mengaku, vaksinasi ini dilakukan secara bertahap karena masih kekurangan dosis vaksin.
Baca Juga: Resign dari Perusahaan di Bali, Grace Pilih Geluti Bisnis Tanaman Kaktus dan Lithops di Kota Kupang
"78.000 dosis ini belum mencapai 70 persen, sementara yang dibutuhkan secara keseluruhan mencapai 350.000 dosis. Makanya Manggarai Barat lebih dulu," ungkapnya.
Melky menambahkan akan berupaya untuk menambah dosis vaksin agar kekebalan kelompok terutama ternak anjing bisa menyeluruh di Pulau Flores.***
Artikel Terkait
Bocah 7 Tahun Di Nagekeo Meninggal Positif Rabies
Songsong G20, Disnak NTT Siapkan 78 Ribu Dosis Vaksin Rabies Untuk Daratan Flores
Anjing Yang Telah Divaksin Rabies Ditandai dengan Kalung Merah
Manggarai Barat Menuju Herd Immunity Rabies
Ini Sebaran Alokasi Vaksin Rabies di NTT Tahun 2022