ENDE, VICTORYNEWS - Kasus dugaan korupsi pembangunan empat unit toilet oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ende senilai Rp2, 2 miliar, kini sedang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Ende.
Kasus ini menyita perhatian publik Kabupaten Ende dan mendukung Kejari Ende untuk mengusut sampai tuntas.
Sorotan terkait dugaan korupsi pembangunan empat toilet di Dinas Pariwisata Kabupaten Ende datang dari Koordinator TPDI dan Advokat Peradi, Petrus Salestinus yang meminta Kejari Ende menuntaskan kasus tersebut.
Baca Juga: Kejari Ende Pulbaket Dugaan Korupsi Proyek Toilet Dinas Pariwisata Kabupaten Ende
Menurut Petrus Salestinus, mencuatnya kasus dugaan korupsi pembangunan empat unit toilet dengan nilai yang fantastis oleh Dinas Pariwisata kabupaten Ende, jelas menunjukan kabupaten Ende sebagai surga bagi para koruotor.
"Ende surga bagi para koruotor, biaya pembangunan empat toilet umum senilai Rp 2,2 Miliar setara dengan toilet hotel berbintang lima," tulis Petrus Salestinus dalam pesan singkatnya kepada victorynews.id, Senin (27/06/2022).
Pembangunan 4 unit toilet terdapat di Kecamatan Ende Utara, Kecamatan Detusoko, dan Kecamatan Kelimutu dengan anggaran sebesar Rp2,2 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Disyaratkan kepada 4 kontraktor bahwa empat toilet yang dibangun itu harus dilengkapi jaringan air, pompa dan listrik. Sayangnya kondisi ini berbeda dengan realisasi dilapangan." sebut Petrus Salestinus.
Menurut Koordinator TPDI, Petrus Salestinus, ada indikasi kuat terjadi pembengkakan biaya pembuatan toilet standar desa atau kampung untuk toilet umum dengan pagu anggaran setiap toilet Rp500 juta lebih.
Dia mengatakan, anggaran sangat fantastik bahkan jauh lebih mahal dari biaya per-toilet rujab Bupati atau Rujab Ketua DPRD, Kapolres Ende, Kajari Ende, dan lainnya.
Baca Juga: Sedang Alami Gangguan Mental, Marshanda Hilang Di Amerika Serikat
"Namun demikian para petinggi Penegak Hukum bersama Bupati dan DPRD Ende, memandang peristiwa pembengkakan anggaran toilet itu hal biasa, dalam pandangan kroniisme dan budaya korupsi pejabat di Ende." tegas Peteus Salestinus. ***
Artikel Terkait
Gubernur NTT Dorong Siswa SMK Negeri 1 Amarasi Barat Jual Potensi Pariwisata Amarasi
Kejari Ende Pulbaket Dugaan Korupsi Proyek Toilet Dinas Pariwisata Kabupaten Ende
Dinilai tak Tepat Sasaran, Pelaku Usaha Pariwisata Pertanyakan Pembangunan Toilet di Desa Koanara Ende