KUPANG, VICTORYNEWS--Masyarakat Alor meminta Ombudsman RI Perwakilan NTT untuk melakukan pengawasan terhadap antrian dan pelayanan tiket di Pelabuhan Kalabahi, Kabupaten Alor.
Salah seorang warga Alor Demas Mautuka melalui surat terbukanya yang ditujukan kepada Ombudsman RI perwakilan NTT dan PT. ASDP (Persero) Cabang Kupang, Kamis (30/6/2022) memohon bantuan Ketua Ombudsman RI Perwakilan Provinsi NTT.
"Sekiranya membantu pengawasan Antrean pembelian tiket di Loket Pelabuhan Fery Kalabahi PT ASDP (Persero) Cabang Kupang," ujarnya.
Baca Juga: Keroyok Tiga Warga Amarasi, Nasib 26 Pemuda Masih Diproses Polres Kupang
Ia menyebutkan, permintaan ini setelah dilakukan pemantauan selama ini terjadi antrean tiket di pelabuhan Ferry Kalabahi.
"Butuh waktu lama 3-5 jam untuk dapat tiket," keluh Demas.
Pelayanan publik di loket ASDP Ferry Kalabahi, kata Demas, sangat buruk sehingga membuat masyarakat tidak nyaman dalam menggunakan moda transportasi Ferry ASDP tujuan Kalabahi-Kupang di hari Minggu dan Rabu siang saja.
Baca Juga: Sekda Manggarai Tegaskan Data Kependudukan Harus Valid Dalam Penanganan Masalah RP3KP
Selain antrian tiket, lanjut Demas, para penumpang juga mengeluhman biaya tambahan dalam pembelian kartu BRI BRIZZI sebesar Rp30.000 sebagai suatu kewajiban untuk dijadikan syarat dalam pembelian tiket seharga Rp127.000.
Artikel Terkait
Kementerian Agama Alor, Apresiasi IAKN Kupang Tingkatkan Kompetensi Guru PAR di Klasis Teluk Kabola
Polres Alor Tahan Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Terlibat Dugaan Korupsi Proyek RKB
3 Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Alor Tersandung Kasus Korupsi DAK 2018 dan 2019
Dugaan Korupsi Proyek DAK Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Dana Rp1, 2 Miliar, Kerugian Negara Rp1, 1 Miliar