Refleksi 1.000 Lilin, NTT Yang Diam Adalah Pembunuh Adelina

- Minggu, 3 Juli 2022 | 21:23 WIB
Peserta aksi seribu lilin menyatukan seluruh lilin agar tidak mudah padam karena angin kencang. Pemerhati masalah kemanusiaan mengatakan NTT yang diam adalah pembunuh Adelina Sau (victorynews.id/Putra Bali Mula)
Peserta aksi seribu lilin menyatukan seluruh lilin agar tidak mudah padam karena angin kencang. Pemerhati masalah kemanusiaan mengatakan NTT yang diam adalah pembunuh Adelina Sau (victorynews.id/Putra Bali Mula)

KUPANG, VICTORYNEWS -- Jasad Adelina Sau penuh memar, berluka-luka, terkapar di tempat anjing peliharaan majikannya Ambika MA Shan.

Adelina seperti bukan manusia, tewas mengenaskan.

Ambika sudah diputuskan bebas Mahkamah Persekutuan Malaysia.

Oleh hukum, satu nyawa warga NTT ini dibiarkan meregang tanpa pelaku.

Baca Juga: Pembangunan Pendidikan Bukan Hanya Tanggungjawab Pemerintah

"Korban ada, seolah pelaku tidak ada. Bila masyarakat NTT diam, bila semua tidak berbuat apa-apa, kita NTT adalah bagian dari penindasan dan pembunuhan ini," seru Aktivis HAM anti human trafficking, Pdt. Emmy Sahertian di halaman Kantor Gubernur NTT.

Dalam suasana riuh Kota Kupang di hari Sabtu (3/7/2021), malam dingin dan temaram, puluhan orang dalam satu hening.

Lilin-lilin bagian dari aksi solidaritas itu susah payah dinyalakan, berusaha memberi terang dan terus dihantam angin kencang dari kemarau yang lembab tahun ini.

Baca Juga: Tutup Semester Genap, FKIP UCB Kupang Rayakan Yudisium dengan Cara Unik

"Betapa sulitnya mendapat keadilan. Kadang suara kita dibawa angin, tidak ada yang benar-benar dengar," ulang wanita beruban itu di tengah lingkaran peserta aksi malam itu.

Adelina jadi bukti kompleksnya kasus perdagangan orang, masyarakat terpinggirkan yang adalah objek eksploitasi ini, hingga akhir hayatnya pun sulit mendapat keadilan hukum.

Sejak 2014 Presiden Joko Widodo berulang mengecam perdagangan orang dengan berbagai teken kerja sama. Begitu pun Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, bersemangat mengancam mematahkan kaki para pelaku di awal ia dilantik. Adelina Sau tewas pada 2018. Tak satupun yang dihukum hingga 2022 ini.

Baca Juga: Meskipun Darurat, Jalan Taebenu Telah Dilintasi Pengendara

"Dia berebutan makan dengan anjing, mati di tempat anjing," kata Emmy lagi.

Halaman:

Editor: Beverly Rambu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X