Gubernur NTT Ajak Masyarakat Budi Daya Lamtoro dan Gamal untuk Energi Baru Terbarukan

SOE,VICTORYNEWS-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, kini mendorong masyarakat untuk ikut membudidayakan lamtoro dan gamal untuk mendukung energi baru terbarukan dan hutan energi di TTS.

Hal budi daya lamtoro dan gamal ini disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat penanaman pohon lamtoro dan penyerahan secara simbolis anakan lamtoro dan sapi kepada Kepala Desa Oetuke, Kot'olin, Noelunat, dan Oebeti, di Desa Oetuke, TTS, Selasa (22/11/2022).

Ajakan untuk budi saya Lamtoro ini guna mendukung adanya hutan energi yang digagas PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT bekerja sama dengan Undana Kupang terkait produksi biomassa co-firing sebagai pengganti fosil untuk digunakan PLTU Bolok.

Baca Juga: Datangi RSUD Sayang Cianjur, Menkes RI: Jangan Sampai Ada Pasien Korban Gempa yang Meninggal

Desa Oetuke dipilih karena memiliki topografi yang strategis. Daerah berbukit seluas 150 hektar dipenuhi dengan tanaman liar khususnya lamtoro dan gamal.

Ia mengatakan dirinya selaku gubernur berbangga atas kolaborasi antara masyarakat, perguruan tinggi, BUMN PLN, pemerintah dan dunia usaha beserta BUMDES.

"NTT tidak lama lagi cepat bertumbuh. satu hari bisa 300 ton, jadi mendapat Rp180 juta per hari. Jadi kita harus tanam dengan baik karena pohon lamtoro makin dipangkas makin subur. Undana sudah mendesain hutan dengan baik jadi kita harus beradaptasi dengan Renewable energy dan mendukung net zero karbon karena masyarakat mendapat multiplier effect," lanjut Gubernur NTT.

Viktor Laiskodat juga mengajak masyarakat agar berkomitmen dalam budi daya lamtoro dan gamal sehingga nantinya akan ditambahkan mesin pendukung pengelolaannya.

Baca Juga: Sejumlah Pemuda di Kupang Deklarasikan Andika Perkasa Calon Presiden 2024

Sebelumnya telah dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dengan Pemprov NTT dan Undana telah dilakukan di Labuan Bajo pada tanggal 24 Juni 2022 yang lalu dimana Pemprov NTT sendiri telah menyediakan tambahan lahan 3.600 hektar di kawasan Pulau Timor untuk program penggerakan ekonomi energi kerakyatan lewat co-firing tersebut.