LEWOLEBA, VICTORYNEWS-Peresmian patung Calon Pahlawan Nasional Brigjen Pol Purnawirawan Anton Enga Tifaona di Simpang Lima, Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT Jumat (27/1/2022) bukan sekadar karena keinginan keluarga atau masyarakat Lembata.
Lebih dari itu, peresmian patung calon Pahlawan Nasional ini memberikan pelajaran berharga bahwa putraputri NTT sangat luar biasa.
Ketua DPRD Provinsi NTT Emilia Jublia Nomleni dalam kata hatinya mewakili masyarakat NTT mengatakan, secara pribadi ia tak pernah berinteraksi dengan almarhum Anton Enga Tifaona.
Baca Juga: SELAMAT! Wagub NTT Raih Doktor Ilmu Hukum Dengan Predikat Cumlaude
Namun ia mengakui, almarhum Anton Enga Tifaona merupakan Putra NTT yang berkiprah di luar NTT. Ia menjadi orang asing di tanah orang tetapi ia berhasil menjadi seorang yang memberikan spirit perjuangan yang luar biasa.
Almarhum Anton Enga Tifaona, lanjutnya, merupakan seorang yang memiliki komitmen untuk orang banyak.
"Hari ini saya baru tahu ada putra luar biasa untuk Lembata dan di Timor pun tak tahu akan hal itu. Begitu juga masyarakat di sini pun tak tahu orang-orang hebat di Tanah Timor. Kenapa harus ada peristiwa seperti ini, paling tidak spirit dan energi positif ini ditinggalkan untuk generasi Lembata, NTT dan Indonesia," tegas Emilia Nomleni.
Baca Juga: TEGA! Pemuda Ini Perkosa Mantan Pacarnya, Sebarkan Video Tanpa Busana ke Medsos
Ia juga kembali mengungkap khotbah Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang.
Dikatakannya, ada tiga poin yang sempat ia catat, pertama semua kita membutuhkan orang yang mengerti orang lain.
Kedua, kehadiran kita harus memberi kebaikan dan sukacita bagi orang lain. Ketiga terus membangun persahabatan dengan Tuhan dan energi ini yang harus dibawa.
Baca Juga: KEREN!! Wagub NTT Josef Nae Soi Ikut Sidang Terbuka Promosi Doktor Bidang Ilmu Hukum
"Patung Anton Enga Tifaona diresmikan, tapi apakah energi beliau menjadi bagian dari kita atau tidak. Hari ini kita juga kembali belajar. Belajar tidak mengenal usia. Kami belajar tentang bagaimana energi positif itu tetap ada," katanya.
Ditambahkannya bahwa semua orang bisa menciptakan monumennya sendiri. Pertanyaannya, apakah hanya sekadar monumen atau apakah monumen itu berdampak bagi banyak orang.
Karenanya, kata Emilia Nomleni, tidak penting berkarya di mana, mati dengan cara apa dan di mana. Tetapi yang paling penting adalah ketika hidup dan memberi arti bagi banyak orang.***
Artikel Terkait
Anton Enga Tifaona Butuh Dukungan Masyarakat NTT Untuk Menjadi Pahlawan Nasional
Anton Enga Tifaona, Putra NTT Pencetus Pemakaian Helm di Indonesia, Layak Menjadi Pahlawan Nasional
Anton Enga Tifaona, Putra NTT Pernah Menjabat Kapolda Dua Provinsi Sekaligus
Raja Larantuka Kabupaten Flores Timur Dukung Perjuangan Anton Enga Tifaona Menjadi Pahlawan Nasional
Patung Calon Pahlawan Anton Enga Tigaona Diresmikan, Jadi Ikon Kota Lewoleba