KUPANG, VICTORYNEWS - Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Peternakan NTT mendapat alat pendeteksi virus ASF beserta reagen dari mitranya Prisma.
Alat pendeteksi virus ASF yang didapat dari Prisma itu akan ditempatkan di Sumba Timur, di Sikka, dan di UPT Laboratorium Provinsi NTT.
Baca Juga: 500 Kilogram Daging Celeng di Kupang Dimusnahkan, Ini Kronologinya!
Alat pendeteksi virus ASF yang diterima dari Prisma ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan NTT yang juga Plt Sekda Johanna E Lisapaly kepada victorynews.id, Selasa (31/1/2023).
Menurut Plt Sekda NTT virus ASF masih masih ada karena belum ada vaksinnya. Sehingga saat ini Disnak NTT terus mengantisipasi, apalagi di musim hujan ini.
Akan tetapi, saat ini Dinas Peternakan NTT sudah mendapat alat pendeteksi virus ASF, yakni Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysws (PRISMA).
Baca Juga: Ramalan Shio Hari Ini Rabu 1 Februari 2023: Shio Kambing Bernostalgia, Shio Babi Berpikir Positif
Bahkan Prisma juga membantu reagen atau cairan molekul untuk memeriksa sampel virus ASF.
Dia menegaskan bahwa laporan babi yang mati di NTT juga tidak semuanya terserang ASF.
"Jadi 250-lebih babi yang mati tidak semuanya terserang virus ASF, tetapi kematian ternak. Contoh laporan kematian babi 5 ekor, yang terkena ASF 2 ekor sedangkan 3 ekornya mati karena penyakit lain," ujar Lisapaly.
Baca Juga: AYO CEK! Jadwal Kapal Ferry dan Kapal Cepat Rabu 1 Februari 2023, Ine Rie II Rute Aimere ke Kupang
Selaku Kadis Peternakan, ia mengimbau Pemkab/Pemkot agar pemotongan ternak Babi harus di RPH, sehingga tahu kesehatan hewan.***
Artikel Terkait
Waspada ASF, Karantina Pertanian Kupang Tahan 20 Ekor Babi Potong Asal Maluku Barat
ASF Bisa Diatasi, Wakil Gubernur NTT Ajak Masyarakat Kembali Beternak Babi
ASF Kembali Mewabah di Flores Timur, Warga Kabupaten Lembata Diminta Waspada
20 ekor babi di Kabupaten Flores Timor Mati Akibat ASF
Hati-hati Dua Wilayah di Provisi NTT Positif Virus ASF