SEKOLAH JAM 05.00 DI NTT, Panggung Revolusi Paradigma Pengelolaan Pendidikan di NTT

INSTRUSKI Gubernur NTT (VBL) tentang mulai sekolah jam 05.00 pagi yang disampaikan dalam agenda pertemuan bersama kepala sekolah pada Kamis (23/2/2023) yang juga didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, menuai kritik.

Nampaknya kritik dan resistensi itu utuh dari semua komponen masyarakat regional NTT maupun nasional.

Kebijakan ini dianggap aneh bahkan oleh segelintir orang menyebutnya teraneh sejagad karena belum pernah ada kebijakan demikian.

Apalagi ketika dibandingkan dengan jam mulai sekolah di sejumlah negara “maju” yang justru di mundurkan ke jam 08.00 sampai jam 09.00.

Baca Juga: Waktu Masuk Sekolah 5.30 Wita, Ketua Komite SMA Negeri 6 Kupang Dukung Kebijakan Pemprov NTT

Pada awalnya sayapun beranggapan demikian. Bahkan timbul pertanyaan di benak saya kok bisa Pak Gubernur membuat kebijakan ini?

Apakah seorang Gubernur VBL hanya berpikir sendiri tanpa tim dan membuat kebijakan tanpa rujukan data hasil research dan atau kajian?

Apakah kebijakan ini hanya sebuah langkah sensasional di tengah-tengah hot issue dunia politik yang dibarengi dengan tumbangnya sejumlah petinggi republik atau keluarga pejabat yang tersandung kasus kriminal, moralitas, narkoba, bahkan juga gonjang-ganjing politik menjelang tahun politik, sampai dengan politik identitas yang membahayakan kehidupan NKRI?

Baca Juga: Masuk Sekolah Jam 5.30 Pagi, Tidak Ada Keluhan Orang Tua di SMA Negeri 6 Kupang

Mengapa dunia pendidikan sebagai gerbang peradaban yang justru mengalami kebijakan yang aneh ini?

Sementara pada banyak kesempatan Gubernur VBL sangat peduli dan konsern dengan perkembangan pendidikan yang dipandangnya dapat menjadikan NTT sebagai Propinsi yang mampu bersaing di tengah kemajuan jaman dan perubahan global saat ini.

Pertanyaan-pertanyaan di atas mendorong saya coba menduga muatan rasionalitas di balik kebijakan ini.

Baca Juga: UPDATE! Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Ubah Jam Masuk Sekolah Pukul 05.30 Wita

Saya mencoba berpikir terbalik dari keanehan ini yang memaksa kebanyakan orang hanya terpaku pada jam 05.00 dengan segala eksesnya dan efektifitasnya.