Baca Juga: Penuhi Pasar Domestik dan Ekspor, KKP Genjot Produktivitas Rumput Laut NTT
Budidaya rumput laut memang menjadi salah satu mata pencaharian untuk sebagian penduduk di Provinsi NTT, khususnya di wilayah pesisir.
Berdasarkan Survei Komoditas Perikanan Potensi Rumput Laut 2021 (SKPP-RL21) yang dilaksanakan oleh BPS, jumlah rumah tangga usaha budidaya rumput laut di Provinsi NTT adalah sebanyak 10.226 rumah tangga.
NTT merupakan rumah tangga budidaya rumput laut terbanyak kedua setelah Sulawesi Selatan.
Dari jumlah tersebut, sekitar 74,5 persen rumah tangga menjadikan budidaya rumput laut sebagai pekerjaan utama. Sementara itu, terdapat sebanyak 16.064 orang yang termasuk pengelola rumput laut, dimana 63,2 persen diantaranya merupakan laki-laki.
Memaksimalkan Potensi
Jumlah produksi tersebut sebenarnya masih bisa ditingkatkan mengingat menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, luas lahan potensi mencapai 53.787 hektar.
Jumlah tersebut apabila dimaksimalkan secara penuh dapat menghasilkan produksi hingga 15,8 juta ton. Untuk mencapai potensi tersebut, usaha yang diperlukan juga sangatlah besar.
Jika dilihat lebih jauh, produksi rumput laut di NTT dominan berasal dari usaha rumah tangga. Oleh karena itu, penting menjadikan petani rumput laut sebagai salah satu aspek yang perlu ditingkatkan.
Dari hasil SKPP-RL21, sebanyak 19,42 persen dari jumlah pengelola rumput laut di NTT tidak tamat SD dan 49,3 persen yang hanya tamat SD.
Angka tersebut menunjukkan latar belakang pengelola rumput laut yang masih rendah.