21 April adalah moment bersejarah yang sarat makna di dalam buku sejarah hidup bangsa Indonesia. Hari ini dikenang dan dirayakan sebagai hari Kartini.
Di dalam peringatan Kartini ini dikenang akan seorang perempuan yang mengorbankan diri dengan segala rasa cinta yang ada di dalam hatinya, dengan segala bakti, yang dapat diamalkannya, itulah perempuan yang patut disebut sebagai “Ibu” dalam arti sebenarnya.
Berkisah tentang ibu berarti berkisah tentang kehidupan yang telah diperjuangkan dengan sakit, tetes air mata, dan keringat di jalan panjang ziarah hidup manusia.
Mendengar kata ibu adalah kata yang penuh makna dan menyejukkan hati. Hati gerangan siapakah yang tidak mencair dan meleleh ketika dengar kata ibu di tengah badai hidup ini? Ibu adalah panggilan yang takzim kepada wanita yang sudah bersuami maupun belum.
Baca Juga: Ini Link Twibbone Hari Kartini
Ibu itu adalah figur yang memiliki rangkulan hangat kasih kepada anak-anak. Hatinya putih bagai salju di tengah panasnya musim kemarau hidup manusia.
Artinya walaupun di dalam hembusan napas hidup selalu saja berhadapan dengan realitas yang diwarnai dengan kesulitan dan tantangan Ibu tetap bernama ibu. Ibu mengalirkan kasih yang penuh dan utuh tak terbagi. Ibu memberi hingga tuntas.
Ibu siapakah yang pernah katakan kepada anaknya ketika ia sedang disakiti oleh anak-anaknya? Tidak ada. Ibu adalah sosok yang setia menyimpan rahasia cintanya di dalam lubuk hatinya yang terdalam.
Dari hatinya yang besar itulah mengalirlah energi cinta yang menjamah setiap hati anaknya dengan belaian kasih yang utuh. Ibu lukisan hati yang setia berjalan di ziarah panjang.
Artikel Terkait
RSU Kartini dan Mamami Komit Terus Layani Vaksinasi COVID-19
RUU TPKS Disetujui DPR, Puan: Hadiah Bagi Kaum Perempuan di Hari Kartini
Teladan Emansipasi Wanita dari R A Kartini. Patut Ditiru!
Pemprov NTT Ikut Peringatan Hari Kartini 2022, Perempuan Asal Sikka Terima Penghargaan di Istana Negara