Namun sampai hari ini belum menemukan solusinya.
Atau mungkin kondisi Kota Atambua, Kabupaten Belum yang keras sehingga berdampak juga untuk generasi-generasi milenial ini?
Hari ini mereka berbuat salah, dinasehati, dilakukan pendekatan namun besok atau lusa kesalahan yang sama terulang kembali.
Contoh yang paling nyata adalah terlambat.
Bisa dibayangkan sekolah selama 6 hari dan selama 6 hari itu terlambat. Anehnya kesalahan itu dibuat oleh orang yang sama.
Bagaimana anak-anak ini bisa melakukan sesuatu yang besar jika hal kecil saja seperti mengatur waktu untuk tepat masuk sekolah masih belum dapat dilakukan?
Baca Juga: Simak! Ini Aturan Prokes Terbaru yang Dikeluarkan Satgas Covid 19
Muncul pertanyaan di benak saya, apakah demikian susahnya seseorang untuk bangun pagi?
Generasi melinial sekarang memang berbeda dengan zaman saya ketika sekolah dulu.
Apakah modernisasi itu juga menggerus value?Nilai-nilai serta tradisi yang dulunya dijalankan?
Artikel Terkait
Eksistensi Peran Perempuan Milenial Sangat Nyata dalam Membangun Bangsa
Pemuda-Pemudi Milenial Elistism NTT Ajari Nelayan Bipolo Budidaya Kepiting
Pikat Milenial, Museum Perlu Ikuti Perkembangan Zaman
Bursa Efek Indonesia Klaim 80 Persen Investor Adalah Milenial
Maju Dari Jalur Indenpenden, Teman Jeriko Ajak Milenial Minum Kopi Gratis Sambil Kumpul KTP