Pancasila Menjadi Arah Kebijakan

- Selasa, 16 Agustus 2022 | 05:15 WIB
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny.  (Dok. BPIP)
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny. (Dok. BPIP)

BANGSA Indonesia saat ini hidup di dalam tantangan yang tidak mudah.

Era digitalisasi yang menandakan tiada batas negara dan geografi, serta permasalahan geopolitik dunia, seperti resesi yang terjadi akibat konflik Rusia-Ukraina dan Cina-Taiwan, adanya krisis pangan dan energi, juga pandemic Covid-19 yang masih berlangsung di berbagai belahan dunia, sedang mewarnai dunia, termasuk Indonesia.

Di dalam negeri sendiri, bangsa Indonesia menghadapi tantangan, yang adalah politik identitas.

Politik ini adalah mengutamakan latar belakang, suku, budaya, dan agama dari suatu tokoh, daripada kemampuan dan kompetensinya.

Baca Juga: Bungkam Tim Tuan Rumah 3-1, PSN Ngada Boyong Trofi Soeratin Cup 2022

Hal ini harus dihilangkan; politik identitas harus hilang digantikan dengan politik gagasan.

Polititk gagasan akan melahirkan ide, dialetika, dimana para elit politik mencoba untuk mewujudkan bagaimana Indonesia yang merdeka dan berdikari.

Pada bulan Agustus ini, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2022 mendatang, Negara Kesatuan Republik Indonesia akan merayakan kemerdekaannya yang ke-77.

Baca Juga: Kain Tenun, Proklamasi, dan Orang NTT (Bagian 3 dari 3 Tulisan)

Mengangkat tema “Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat”, berdasarkan Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara Nomor B-620/M/S/TU/00/04/07/2022 yang dikeluarkan pada tanggal 12 Juli 2022 lalu.

Tema ini diusung dengan maksud menggambarkan semua elemen Bangsa Indonesia bergerak bersama dan bergotong royong untuk mewujudkan harapan di tengah keterpurukan.

Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno, memahami kemerdekaan sebagai suatu keadaan jiwa yang hidup, bersifat dinamis dan berdiri di atas kaki sendiri.

Baca Juga: Deni Darko Ungkap Fakta Kesalahan Sule, Terlalu Cepat Menikahi Nathalie

Oleh karena itu, gagasan Trisakti diformulasikan olehnya, dengan tiga rumusan, yaitu (1) berdaulat dalam politik; (2) berdikari dalam ekonomi; dan (3) berkepribadian dalam kebudayaan. Inti dari gagasan Trisakti adalah kemerdekaan.

Halaman:

Editor: Paschal Seran

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Politik dalam Budaya

Selasa, 23 Mei 2023 | 12:41 WIB

Misi Gereja Masa Kini

Rabu, 17 Mei 2023 | 20:03 WIB

Antara Urusan Politik dan Urusan Keluarga

Jumat, 12 Mei 2023 | 06:55 WIB

Polisi Kembali Kepada Jati Dirinya

Senin, 8 Mei 2023 | 23:59 WIB

Pemilu 2024 dan Kepemimpinan Daerah

Kamis, 4 Mei 2023 | 09:50 WIB

Pangan di Jemari Perempuan Tani

Kamis, 20 April 2023 | 12:17 WIB

Antara VBL, ESK, dan Kelor Perubahan

Selasa, 18 April 2023 | 13:36 WIB

Membaca Moral-Menggugat Kekuasaan

Selasa, 28 Maret 2023 | 23:43 WIB

Partisipasi Gereja Dalam Tahun Politik

Sabtu, 25 Februari 2023 | 20:09 WIB
X