MANUSIA adalah pencipta sekaligus produk dari kebudayaan. Ia menciptakan sekaligus dibentuk dalam kebudayaan yang diciptakannya itu.
Paradigma, pola pikir, dan mentalitasnya sangat dipengaruhi oleh kebudayaan di mana dia dibentuk.
Kebudayaan itu selalu merupakan kebudayaan dari suatu komunitas atau masyarakat adat.
Nilai-nilai kebudayaan tersebut tertanam secara inheren dalam diri masyarakat itu. Itulah yang menjadi identitas kultural mereka.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Pengantaran Belis untuk Perempuan Lembata di Kota Kupang NTT
Nilai-nilai kebudayaan yang dihayati oleh masyarakat tertentu, diaplikasikan dan dipertegas, serta semacam memperoleh legalitasnya di dalam praktik-parktik kebudayaan.
Praktik-praktik kebudayaan tersebut memperteguh dan memperkokoh nilai-nilai kebudayaan yang dihayati masyarakat atau komunitas adat tertentu.
Tidak jarang hal ini menyebabkan praktik-praktik kebudayaan itu menjadi rigoristik dan eksklusif. Inilah yang saya sebut kemapanan kultural.
Baca Juga: WOOOW.... Ini Kolaborasi Terbaru BLACKPINK dan Orea untuk Para Penggemar
Sehingga acapkali masyarakat yang menghayati kebudayaan tertentu akan berusaha untuk melanggengkan status quo mereka.
Praktik Belis Dan Martabat Manusia
Belis pada hakikatnya adalah luhur, karena selain merupakan warisan para leluhur yang mesti terus dilestarikan, juga memiliki nilai etis-moral di dalamnya.
Menurut Hans Daeng (1985:307), belis merupakan seluruh prosedur pemberian sejumlah barang yang banyaknya dan jenisnya sudah ditentukan oleh adat berdasarkan status sosial genealogis dari pihak pengambil istri kepada pihak pemberi istri secara timbal balik.
Baca Juga: AFP NTT Bentuk Tim Talent Untuk Pencarian Atlet Futsal Pra PON, PON 2024 dan PON 2028
Secara sederhana praktik belis dapat dipahami sebagai praktik pemberian mas kawin dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan (dalam budaya patrilineal).
Belis secara esensial memiliki makna simbolis sebagai ungkapan penghargaan terhadap harkat dan martabat perempuan.
Artikel Terkait
Mengenal Tradisi Pengantaran Belis untuk Perempuan Lembata di Kota Kupang NTT
Atta Aurel Gelar Tedak Sinten, Anang Hermansyah: Wujud Pelestarian Budaya Jawa
Tercatat Sebagai Cagar Budaya, Katedral Jakarta Dibantu Kemenag, Totalnya Fantastis!
Presiden Jokowi Sebut Pemindahan IKN Untuk Membangun Budaya Kerja Baru
Pertunjukkan Budaya Indonesia Pukau Pemimpin Negara G20