Oleh : dr. Kevin Jodjana (RSIA Dedari Kupang)
Dokter Kevin Jodjana mengungkapkan, Radang Telinga Tengah atau Otitis Media Akut (OMA), merupakan suatu peradangan akut pada telinga tengah yang terjadi secara cepat dan singkat dalam waktu kurang dari tiga minggu, disertai dengan gejala lokal yang diderita oleh pasien yaitu demam, nyeri, pendengaran yang berkurang, dan keluarnya cairan pada telinga.
Pada anak-anak biasanya, menimbulkan keluhan rewel, sering memegang telinga yang sakit, nafsu makan yang menurun (disebabkan oleh mual dan muntah serta demam yang tinggi), gelisah, telinga bau, kesulitan untuk mendengar dan sulit untuk tidur.
Otitis Media Akut (OMA), disebabkan oleh bakteri dan virus yang paling sering ditemukan pada penderita OMA yaitu bakteri streptoccocus pneumoniae, Haemophilus influenza dan moraxella catarrhalis.
Baca Juga: Ingin Healing! Yuk Kunjungi 5 Destinasi Wisata Terindah di Kulonprogo Yogyakarta
Apabila OMA tidak mendapatkan penanganan yang baik maka akan mengalami komplikasi lanjutan yaitu Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK), yaitu peradangan pada mukosa telinga tengah yang disertai keluar cairan melalui perforasi membrane timpani selama lebih dari 2 bulan. Selain itu, penyebab lainnya adanya paparan asap rokok, dan alergi.
OMA merupakan penyakit umum yang sering terjadi pada bayi, balita, dan anak-anak. Gejala awal, dipicu oleh batuk dan pilek maka makin besar kemungkinan terjadinya OMA.
Pada bayi dan anak terjadinya OMA dikarenakan bentuk dari saluran tuba eustachius yang pendek, lebar dan letaknya agak horizontal, sistem imunitas tubuh masih dalam perkembangan dan belum terbentuk sempurna sehingga mudah infeksi bakteri maupun virus.
Baca Juga: INDONESIA INDAH! Ini Ada 7 Danau Terbesar di Indonesia, Nomor 4 Kedalamannya 600 Meter
Pengobatan pada Otitis media tidak memerlukan pengobatan yang khusus, namun pada beberapa kasus bila otitis media sudah berlangsung dalam waktu yang lama, dokter akan melakukan tindakan untuk mengeluarkan cairan dari dalam telinga.
Unruk pencegahan pada Otitis Media yaitu mencegah terjadinya radang baik itu batuk dan pilek, apabila sudah ada tanda gejala batuk dan pilek segeralah ke dokter, untuk bayi dan anak yang sudah terkena otitis media akut parah dapat dihindari dengan memberikan ASI sampai 6 bulan hingga 2 tahun.
Selain itu hindari paparan asap rokok, hindari faktor risiko pencetus alergi, dan perlunya melengkapi imunisasi tambahan terhadap kuman penyebab infeksi saluran pernapasan. ***
Artikel Terkait
Pegadaian Area Kupang Peduli Anak Panti Asuhan, Ini yang Dilakukan!
Nono Semakin Viral, Mendikbud Nadiem Makarim Unggah Video Anak Jenius dari NTT di Instagram