Sekda NTT Jelaskan Tujuan Kenaikan Tarif Masuk TNK di Forum Bako Humas

- Kamis, 11 Agustus 2022 | 14:43 WIB
Sekda NTT Domu Warandoy saat membaca sambutan gubernur NTT, dalam acara Pertemuan Bakohumas IV Lingkup Pemprov NTT yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi NTT di Hotel Ima, Kota Kupang, Kamis (11/8/2022). (victotynews.id/stef kosat)
Sekda NTT Domu Warandoy saat membaca sambutan gubernur NTT, dalam acara Pertemuan Bakohumas IV Lingkup Pemprov NTT yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi NTT di Hotel Ima, Kota Kupang, Kamis (11/8/2022). (victotynews.id/stef kosat)

KUPANG, VICTORYNEWS-Sekda NTT Domu Warandoy menjelaskan tujuan kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK) dan Pulau Padar, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Tujuan kebijakan kenaikan tarif masuk TNK dan Pulau Padar, menurut Sekda NTT, Domu Warandoy, murni untuk kepentingan konservasi.

Hal tersebut disampaikan Sekda NTT, saat membacakan sambutan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam Pertemuan Bakohumas IV, Lingkup Pemprov NTT yang dilaksanakan Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi NTT, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga: Aero Dili Perdana Ke Kupang, Uji Coba Penerbangan Internasional

Ia mengatakan kenaikan tarif masuk TNK hanya untuk kepentingan konservasi. Melalui konservasi, pemerintah fokus pada perlindungan spesies Komodo dari kepunahan serta untuk pemulihan habitat Komodo.

Keputusan konservasi TNK telah diawali dengan proses penelitian ilmiah yang matang dan mendalam serta analisis akademik oleh pakar dari berbagai Universitas terkemuka di Indonesia.

"Mempertimbangkan banyak aspek. Pemerintah Provinsi NTT meminta para ahli dan akademisi untuk melakukan kajian, sehingga dari hasil kajian itu memberikan rekomendasi kepada pemerintah provinsi untuk membatasi jumlah kunjungan di dua pulau yaitu TN Komodo dan Padar," kata Sekda NTT.

Kebijakan penerapan konservasi TNK adalah sebuah upaya konstruktif yang berdampak bagi pemerintah daerah, usaha lokal maupun warga lokal.

Baca Juga: Viral Prediksi Mentan Harga Mie akan Naik, Cek Harga Mie Hari Ini di Kupang

Komodo termasuk harta paling mahal, karena itu membutuhkan perawatan yang mahal pula. Kemahalan tersebut tidak hanya dalam hal biaya konservasi, tetapi membutuhkan kesadaran dan kerelaan semua pihak untuk menjaga lingkungan hidup sebagai habitat Komodo.

"Upaya konservasi adalah karena komodo termasuk harta yang paling mahal. Jika jumlah kunjungan lebih dari nilai maksimal akan menyebabkan jasa ekosistem berkurang. Sebagai contoh perubahan tingkah laku komodo secara genetik," pungkasnya.

Hadir pada kesempatan itu Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Sonny Libing, Direktur Operasional PT Flobamor, Abner Ataupah, ASITA, Kadin, Unsur Forkompinda NTT,dan para pelaku Pariwisata Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo.***

Editor: Yance Jengamal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Inilah 3 Pantai Pasir Putih Terbaik di Belitung

Kamis, 11 Mei 2023 | 15:58 WIB
X